Senin, 18 Oktober 2010

Keelokan membahagiakanmu???

Sebuah kertas kado yang cantik.........
Baru, berwana cerah dan wangi....
Menghiasi pemandangan etalase toko hadiah di tepi jalan...
Pengunjung keluar masuk sambil memandangnya kagum

Seorang ayah yang sedang membelikan kado untuk anaknya
Memilih kertas kado itu menjadi pembungkus yang sangat menarik
Dengan spontan kertas kado itu merasa sangat bahagia.........
Kini dia merasa berguna berkat dirinya yang menarik

Semuanya terasa aman saja.......
Sebelum seorang anak yang sedang mencabik-cabik dirinya..
Dengan wajah gembira anak itu memeluk hadiahnya...
Dan...melemparkan tubuh kertas kado itu jauh ke lantai

Seperti bencana alam besar
Kertas kado, perasaannya bagaikan burung tanpa sayap
Menangis karena kejayaan telah tidak dimilikinya lagi
Keindahannya kini tak lebih hanya kertas bekas yang belum tentu bisa didaur ulang

Berada di tempat sampah..
Ditiup angin dan membawanya kesana-kemari
Tak tentu, diinjak dijalan.....terhempas dipohon.....meliuk-liuk di udara
Hanya berpasrah dengan apa yang tak pernah terpikirkan akan terjadi

“untuk apakah diriku diciptakan? Bukankah untuk menyenangkan hati mereka, tapi mengapa aku di cabik-cabik?”
Rintih kertas kado yang telah kehilangan keagungannya.....
Etalase-etalase toko yang bersinar bukan lagi tempat yang pantas baginya

Hanya berdiam diri, pasrah, dan bersedih, tanpa bisa melakukan apapun
Terbaring di lorong kumuh nan sempit, becek dan dingin
Raganya membeku.....jiwanya kuat tapi tak ada apa-apanya....
Kosong....pikirannnya dikosongkan dan dia tak peduli lagi

Tiba-tiba matanya terbuka..........
Melihat sesosok anak kecil dengan pakaian yang sederhana
Tersenyum padanya,,,melipat-lipatnya hingga membentuk miniatur lucu
Tangan lembutnya membuat tubuh kertas kado menjadi rapi
Seakan menyihirnya menjadi sosok indah yang berbeda

Walaupun bukan etalase yang gemerlap,,
Hanya meja kecil di dekat jendela, tapi tempat itu sangat hangat dan terhormat
Berjumpa denga teman miniatur lainnya....
Dan ternyata semua itu membahagiakannya......

Makassar, 23 Juli 2010
BY : ARINI JUNAENY

Tidak ada komentar: